Pembelajaran Daring Beri Tantangan Positif Guru dan Sekolah

Seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya, SMAN Nalumsari  juga menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Terhitung 19 Maret 2020, sekolah yang berada tengah-tengah pesawahan  itu sudah terlebih dahulu meliburkan siswanya sebagai bentuk keputusan darurat untuk mencegah penyebaran virus tersebut. 

Kunci efektivitas dari sistem pembelajaran daring adalah bagaimana seorang guru tetap kreatif untuk menyajikan pembelajaran daring secara menyenangkan dan mudah dimengerti sehingga para siswa tidak merasa bosan dan tetap produktif di rumah.

Pembelajaran jarak jauh (online classroom) sebenarnya memberikan tantangan tersendiri bagi guru-guru SMAN  1 nalumsari,  sejumlah tantangan positif tersebut di antaranya adalah pertama untuk menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi berbasis elearnig, semua penugasan via elearning, termasuk pre-test atau post-test dengan kuis, dan pemberian tugas proyek  dan lain-lain. “Karena hal itu mutlak harus dilakukan untuk mentransfer pengetahuan kepada peserta didik secara menarik dan efektif.

Kedua, menyajikan pembelajaran yang terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu. Hal ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan quality lesson plan dan mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail. Guru dan siswa dapat menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan waktu dan memilih materi yang akan disampaikan dengan langkah-langkah yang tepat dan akurat. Di sini guru dituntut pula untuk mengatur waktu dengan baik.

Ketiga, adalah bagaimana guru mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak-anak didik yang serba berjauhan. Ini hanya bisa dilakukan oleh guru yang memiliki visi yg jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin dengan siswa dengan melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.

Keempat menyampaikan pesan untuk menjadi anak yang tangguh mengingat dalam kondisi dimana masyarakat sedang diuji secara fisik dan mental akibat penyebaran Covid-19 yang berdampak kepada pembelajaran siswa menjadi serba terbatas dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi, sehingga siswa harus mampu beradaptasi dengan hal-hal yang baru. 

Di samping peran orang tua siswa, guru juga memiliki peran strategis untuk membuat tangguh siswa dengan berusaha memotivasi mereka untuk disiplin belajar, semangat dalam melaksanakan tugas, aktif dalam sesi presentasi, dan menghidupkan interaksi online dengan guru-guru dan teman-teman, sertan tetap berusaha berkarya melalui pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar lainnya.

Kelima mendorong kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah. Guru harus kreatif dalam meramu materi, menggunakan metode yang menyenangkan, dan memberikan tugas-tugas yang dapat menstimulasi siswa untuk bertanya  baik kepada guru, teman sekelas, maupun orang tua mereka. Hal ini dapat mendorong kolaborasi antara orang tua dan siswa dalam membantu kebutuhan belajar siswa. “Pembelajaran dan penugasan online menuntut orang tua ikut aktif melihat bagaimana aktivitas anak-anak mereka bahkan bisa menjadi teman dan motivator dalam belajar anak. Sedangkan di pihak lain guru terus melakukan kontrol dan follow up melalui media online tersebut untuk dapat memastikan bahwa siswa semuanya melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.